Pages

PESONA AYAM BANGKOK: Dari Peliharaan Skala Rumahan hingga Omset Jutaan

Para penghobi ternak ayam bangkok kali ini boleh bernapas lega. Pasalnya saat masa pandemik Covid-19 banyak orang mulai belajar beternak, salah satunya melirik ayam jenis ini sebagai peliharaan yang menguntungkan.

Sesuai namanya, “bangkok” selama ini lebih dikenal sebagai ayam petarung yang legendaris. Sayangnya, kegiatan mengadu atau sabung ayam merupakan pelanggaran "HAK ASASI PERAYAMAN" yang sudah semestinya dihilangkan dari muka bumi. Tidak bisa hanya karena dianggap sebagai "budaya nenek moyang" lalu melegalkan aktivitas tersebut. Penulis dalam hal ini sangat prihatin melihat masih ada praktek ADU AYAM yang lebih banyak menyiksa hewan. Selain itu, beberapa orang bertaruh dalam sabung ayam yang dalam hal ini merupakan perjudian, dan bisa diancam pidana, tepatnya pasal 303 KUHP.

Memelihara ayam, seperti juga hewan lainnya secara positif mampu mengobati kebosanan pemiliknya. Selain untuk didengar suaranya yang khas, posturnya yang gagah dan berotot, ayam ini juga dipelihara untuk dikonsumsi dagingnya. Maka kebutuhan protein yang cukup tinggi dari daging ayam dapat menjadi solusi sebagian orang yang mungkin saat ini mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi.

Memelihara ayam dengan metode skala rumahan bisa menjadi solusi yang menguntungkan. Dan ada banyak cara yang dilakukan di antaranya dengan model kandang koloni atau umbaran. Prinsipnya pemeliharaan bisa menyusuaikan dengan tempat yang ada yang anda miliki.

Ayam bangkok yang harga jualnya variatif bahkan harganya di atas harga ayam pedaging menjadi salah satu alasan orang untuk memeliharanya. Dari dua pasang indukan ayam, Anda bisa menghasilkan banyak keturunan. Kalau untuk sekedar dikonsumsi dagingnya, ayam jenis ini layak dipilih karena tidak boros akan pakan, jika dibandingkan dengan jenis ayam broiler.

Untuk menyiasati mahalnya pakan saat ini banyak peternak mulai menyiasatinya dengan berbagai cara. Salah satu penghematan pakan adalah dengan meracik pakan sendiri dari bahan-bahan yang murah namun tidak kalah kandungan nutrisinya.

Umumnya para peternak memberikan pakan dedak dan nasi sisa sebagai konsumsi harian. Namun, kebutuhan protein yang dibutuhkan ayam tetap harus diperhatikan. Menambahkan sayuran seperti bayam, daun pepaya dan tepung ikan juga bisa menjadi cara untuk menambah nutrisi.

Selain memilih pakan yang tepat, para peternak juga membutuhkan efektivitas pakan yang diserap oleh ayam. Saat ini penggunaan pakan fermentasi dedak bekatul dan sayuran mulai banyak digunakan untuk meningkatkan nilai nutrisi yang mudah terserap oleh ayam. Selain awet, pakan fermentasi juga bisa meningkatkan bobot pertumbuhan ayam. Pakan fermentasi juga terbukti dialami penulis secrara langsung dapat meningkatkan nafsu makan ayam bangkok. Maka ini perlu dicoba oleh para peternak pemula untuk meningkatkan bobot daging ternak peliharaan.

Kini setiap orang bisa beternak di rumah, sebagaimana nenek moyang dulu hidup. mereka memelihara ayam kampung skala rumahan dan mendapatkan keuntungan. Ini yang hampir ditinggalkan oleh masayarakat saat ini. Padahal, jika setiap rumah memilki ternak bisa pastikan ada tabungan yang bisa mereka miliki. Selain karena mudah dijual juga bisa dikonsumsi sebagai makanan yang lezat. Mulai sekarang anda sudah bisa memulai dari sepasang hingga mencapai omzet jutaan. Jadi tunggu apalagi, buat para penghobi ayam, yuk beternak skala rumahan sekarang juga. Semoga sukses!!

sumber tulisan: https://www.kaskus.co.id/thread/5fab704810d2956b553cfe6f/?ref=profile&med=thread

No comments:

Post a Comment